DPNTimes.com, Bulukumba,- Pemerintah Kabupaten Bulukumba kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan selama dua hari di pelataran Gedung Pinisi, Selasa- Rabu 11-12 Juni 2024.
GPM yang dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten kota di Provinsi Sulawesi Selatan ini dibuka oleh Pj Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakrullah yang pembukaannya dilaksanakan secara virtual di Gedung Kartini Makassar.
Turut hadir Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Kepala BPS Sulawesi Selatan, Kepala Perum Bulog Sulawesi Selatan, Walikota Makassar, Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, dan sejumlah pejabat lainnya.
GPM dilaksankan dalam rangka pengendalian inflasi untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat khususnya mendekati pelaksanaan hari raya Idul Adha.
Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional RI, Maini Dwi Hartono, mengapresiasi Sulsel atas gerakan pangan ini.
Secara nasional pelaksanaan GPM sejak Januari hingga 10 Juni telah dilaksanakan 5.116 kali. “Dari 5.000 lebih, sekitar 446 dilaksanakan oleh Pemprov Sulsel dan kabupaten / kota di Sulsel” sebutnya.
Dia menilai ini bentuk komitmen yang baik dalam pengendalian inflasi. “Ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi, kabupaten dan kota,” ucapnya.
“Untuk Gerakan Pangan Murah Serentak dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Idul Adha, Sulsel provinsi pertama yang melaksanakan,” ungkapnya.
Wakil Bupati Andi Edy Manaf yang hadiri di pembukaan GPM menyampaikan selain pelaksanaan GPM, pihaknya juga bersama Bulog Bulukumba memiliki 11 unit Mini Distribution Centre (MDC) yang tersebar di kecamatan.
Bahkan ada MDC Mobile yang menggunakan mobil box. Unit MDC di setiap pasar ini menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, gula dan minyak goreng.
Sejauh ini kata Edy Manaf, Bulukumba masih mampu mengendalikan inflasi bahkan masih berada pada posisi terendah inflasinya di Provinsi Sulawesi Selatan dengan angka 1,74.
“Tentu capaian ini tidak terlepas dari peran kolaborasi Bulog, Dinas Perdagangan yang terus memantau harga dan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan,” ungkapnya.
Diketahui berdasarkan rilis BPS, inflasi Sulawesi Selatan Mei 2024 mengalami penurunan 2,42 persen. Kabupaten Bulukumba menempati posisi terendah dengan angka 1,74 menyusul Kota Makassar 2,23 dan Kota Parepare 2,28. Tertinggi inflasi ada di Kabupaten Sidrap 3,75.(hmsblk/red)